5 Langkah Cerdas Memulai Investasi : Panduan Praktis untuk Pemula
INVESTASI
Ariani Wismawati
2/17/2025
Mengapa Harus Mulai Berinvestasi Sekarang?
Banyak orang masih berpikir bahwa menyimpan uang di tabungan sudah cukup untuk menjaga kestabilan finansial. Namun, kenyataannya, inflasi terus menggerus nilai uang dari waktu ke waktu. Jika hanya mengandalkan tabungan, daya beli akan terus menurun, dan impian finansial seperti membeli rumah, menyiapkan dana pensiun, atau membangun bisnis bisa semakin sulit terwujud. Inilah mengapa investasi menjadi solusi penting agar uang yang dimiliki dapat berkembang dan tidak tergerus inflasi. Dengan berinvestasi, seseorang bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai aset dan memperoleh pendapatan tambahan di masa depan. Investasi memungkinkan uang berkembang lebih cepat dan membantu mencapai berbagai tujuan finansial.
Namun, banyak orang masih ragu untuk memulai investasi karena takut mengalami kerugian atau tidak tahu harus mulai dari mana. Beberapa bahkan pernah mengalami pengalaman buruk, seperti tertipu investasi bodong, sehingga semakin enggan untuk mencoba lagi. Tidak sedikit juga yang menganggap bahwa investasi terlalu rumit dan membutuhkan banyak waktu untuk dipelajari.
Jika Anda pernah merasakan hal di atas, dan masih ragu untuk mulai berinvestasi, tenang saja! Artikel ini akan membantu Anda memahami 5 langkah sederhana dan praktis yang dapat membantu siapa saja memulai investasi dengan aman dan cerdas di 2025.
1. Tentukan Tujuan Investasi
“Investasi tanpa tujuan sama seperti berlayar tanpa peta—Anda mungkin tidak akan pernah sampai di tempat yang diinginkan.”
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan finansial. Investasi tanpa tujuan yang jelas dapat menyebabkan strategi yang tidak terarah dan hasil yang kurang optimal. Beberapa tujuan umum dalam investasi antara lain menyiapkan dana pensiun agar dapat menikmati masa tua dengan tenang, membeli rumah atau kendaraan tanpa harus bergantung pada utang yang besar, membiayai pendidikan anak untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan terbaik, serta membangun sumber penghasilan pasif untuk menambah pemasukan di masa depan.
Menentukan tujuan investasi juga membantu dalam memilih instrumen investasi yang paling sesuai. Misalnya, jika seseorang ingin menyiapkan dana pendidikan anak dalam waktu sepuluh tahun ke depan, maka investasi di reksa dana atau obligasi bisa menjadi pilihan yang lebih stabil dibandingkan dengan saham yang lebih berisiko untuk jangka pendek. Dengan mengetahui tujuan sejak awal, seseorang dapat merancang strategi investasi yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Kenali Profil Risiko
Setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda dalam berinvestasi. Risiko dalam investasi mengacu pada kemungkinan terjadinya kerugian atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Sebelum memilih instrumen investasi, penting untuk mengenali sejauh mana seseorang dapat menerima risiko.
Secara umum, ada tiga jenis profil risiko dalam investasi.
Pertama, investor konservatif yang lebih mengutamakan keamanan modal dan menghindari risiko tinggi. Jenis investasi yang cocok untuk profil ini antara lain deposito, obligasi pemerintah, dan reksa dana pasar uang.
Kedua, investor moderat yang bersedia mengambil risiko menengah untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Mereka biasanya memilih investasi seperti reksa dana campuran dan obligasi korporasi.
Ketiga, investor agresif yang siap menghadapi fluktuasi pasar demi keuntungan yang maksimal. Instrumen yang sering dipilih adalah saham, aset kripto, dan properti.
Mengetahui profil risiko sangat penting agar seseorang tidak salah memilih instrumen investasi yang tidak sesuai dengan tingkat kenyamanannya. Investasi tanpa memahami risiko justru bisa berujung pada keputusan yang terburu-buru dan berpotensi merugikan di masa depan. Risiko adalah bagian dari investasi, tetapi bukan alasan untuk tidak berinvestasi. Yang terpenting adalah memahami dan mengelolanya agar tetap mendapatkan keuntungan optimal.
3. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat
Setelah memahami tujuan dan profil risiko, langkah berikutnya adalah memilih instrumen investasi yang paling sesuai. Ada berbagai pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan, tergantung pada tingkat risiko dan jangka waktu investasi yang diinginkan.
Saham adalah salah satu instrumen yang populer dan memiliki potensi keuntungan besar dalam jangka panjang, namun juga memiliki risiko yang tinggi. Reksa dana menjadi pilihan menarik bagi pemula karena dikelola oleh manajer investasi profesional, sehingga investor tidak perlu menganalisis pasar sendiri. Emas sering digunakan sebagai instrumen investasi yang aman untuk melindungi nilai uang dari inflasi. Obligasi menawarkan pendapatan tetap dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, menjadikannya pilihan yang stabil bagi investor moderat dan konservatif. Sementara itu, aset kripto memiliki potensi keuntungan tinggi tetapi juga berisiko besar karena volatilitasnya yang tinggi.
Bagi pemula, reksa dana sering menjadi langkah awal yang baik karena lebih mudah diakses dan tidak memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pasar keuangan. Jika ingin mencoba saham atau aset lain, penting untuk mempelajari cara kerja instrumen tersebut agar bisa mengambil keputusan yang lebih bijak
4. Mulai dengan Modal Kecil dan Bertahap
Salah satu kesalahan umum pemula adalah berpikir bahwa investasi membutuhkan modal besar. Saat ini, banyak platform yang memungkinkan Anda berinvestasi mulai dari Rp100.000. Beberapa tips untuk memulai dengan modal kecil: Gunakan fitur investasi otomatis (auto-invest) di aplikasi investasi, Mulai dengan investasi bulanan kecil dan tingkatkan seiring waktu. Jangan menaruh seluruh uang di satu instrumen, lakukan diversifikasi agar risiko lebih tersebar.
Memulai dengan modal kecil juga memberikan kesempatan untuk belajar dan memahami mekanisme investasi tanpa harus mengambil risiko yang terlalu besar sejak awal. Seiring waktu, ketika sudah lebih percaya diri dan memahami strategi yang tepat, jumlah investasi dapat ditingkatkan secara bertahap.
5. Terus Belajar dan Memantau Investasi
Investasi bukan sekadar menaruh uang lalu menunggu hasilnya. Dunia investasi terus berkembang, sehingga penting untuk selalu memperbarui pengetahuan dan mengikuti perkembangan tren keuangan. Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin baik keputusan yang bisa diambil dalam berinvestasi.
Ada berbagai cara untuk terus belajar tentang investasi, seperti membaca buku dan blog keuangan, mengikuti seminar atau webinar, serta menggunakan aplikasi yang menyediakan edukasi investasi. Bergabung dengan komunitas investor juga dapat membantu dalam bertukar pengalaman dan mendapatkan wawasan baru.
Selain terus belajar, penting juga untuk rutin mengevaluasi portofolio investasi. Kondisi pasar bisa berubah sewaktu-waktu, sehingga strategi investasi mungkin perlu disesuaikan agar tetap sesuai dengan tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Dengan pemantauan yang rutin, investor dapat mengoptimalkan keuntungan dan mengurangi risiko yang tidak perlu
Kesimpulan: Mulai dari Sekarang, Jangan Tunda Lagi
Berinvestasi bukanlah sesuatu yang sulit atau menakutkan jika dilakukan dengan cara yang benar. Dengan mengikuti lima langkah ini, siapa pun dapat mulai membangun masa depan finansial yang lebih aman dan sejahtera
Jangan biarkan ketakutan atau keraguan menghalangi langkah pertama dalam membangun masa depan yang lebih cerah. Semakin cepat seseorang mulai berinvestasi, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan finansial yang diimpikan. Mulai dari sekarang, buat keputusan finansial yang lebih cerdas dengan menjadikan investasi sebagai bagian dari kebiasaan keuangan yang sehat.


